• DISAVOWED

    Setelah BELPHEGOR, Jogja Brebeg akan datangkan DISAVOWED

  • VORTEX

    Band metal asal Jogja ini telah merilis demo terbaru mereka yang berisikan 2 lagu, "Feared" dan" Sintas"

  • MONOTEISME

    Setelah merilis single perdananya, MONOTEISME melanjutkan kekejaman slamming brutal death metal dengan merilis single kedua berjudul "Entitas Kemahakuasaan"

  • FOREST GET NOISE Chapter IV

    Di bulan September, BBF bakal kembali menggelar event metal dengan konsep camp, yakni FOREST GET NOISE Chapter IV

  • HORUSH

    Bersama dengan label asal Bandung, yakni Horrible Creation, unit death metal asal kota Jogja, HORUSH akan merilis album perdana mereka yang bertajuk Armageddon

Jumat, 30 April 2021

"Cakalele", Alunan Crust Black Metal Yang Menjadi Debut Album PUKAR


 

    Band Crust Black MEtal asal Maluku Utara yang merantau di Bandung, yakni Pukar, merilis album perdana di platform digital dan rilisan fisik berupa limited boxset, pada tanggal 22 April 2021 dan diberi tajuk "Cakalele". 

    Sedikit cerita, Pukar ini dibentuk di tahun 2019 oleh Reza dan Amank, yang pada saat itu membicarakan masalah-masalah dalam negeri seperti legalisasi ganja, HAM, KKN, dan propaganda lainya. Dari situlah diputuskan membuat proyek musik, yang sebelumnya bernama Duo Coblong, karena posisi mereka saat itu di kecamatan Coblong, Bandung. Namun seiring waktu, mereka bertekad untuk membawa budaya dari Maluku Utara, yakni Ternate, maka kemudian dipilihlan nama Pukar, yang seperti merupakan kata makian yang terlontar saat marah, terintimidasi ataupun terancam. Pukar kemudian membuat sebuah single yang berjudul Propaganda Mary, yang mengangkat permasalahan dari kasus fidelis yang menanam ganja demi pengobatan istrinya, namun kemudian harus ditangkap karena permasalahan tersebut. Dan kemudian disusul dengan lagu kedua berjudul New Normal, hingga akhirnya hasil pemikiran mereka berhasil membuahkan debut album di tahun 2021 ini. 

    ALbum mereka yang berjudul Cakalele ini sendiri terinspirasi dari tarian perang/ perlawanan. Sebuah pesan yang tersirat dan ingin disampaikan oleh Pukar adalah, " Sesuatu bisa saja terjadi entah siapa dan apa yang terjadi besok, Semua ada sebab dan akibat, kepentingan dan kekuasaan, propaganda dan isu, serta doktrin dan pandemi pun bisa terjadi, entah untuk siapa??? disini kita sebagai masyarakat hanya mencoba memahami bagaimana kehidupan kita yang dulu Normal bisa kembali seperti semula"

Senin, 05 April 2021

VISCRAL Lepasliarkan Album kedua bertajuk "Entrance Into Terryfing Imagery"

   



 Penantian 6 tahun pasca rilisnya debut album Viscral bertajuk Egocentric Underneath Of Horror terbayar sudah. Album sophomore mereka akhirnya dilepasliarkan secara resmi tanggal 23 April 2020. Kuintet bengis asal Bekasi, Jawa Barat tersebut sebenarnya telah merampungkan album kedua mereka sejak tahun 2019 dan direncanakan untuk dibawa saat mereka menghajar Eropa lewat program The Devourer Tour 2019 - program tur bersama Deadsquad lewat 5 pertunjukan di 4 negara: Jerman, Ceko, Swiss dan Belanda. Namun karena beberapa hal,urung direalisasikan.

    Track no.2 berjudul “Impulses To Kill” jadi gerbang utama memasuki kebrutalan album kedua mereka. Dirilis perdana lewat art video pada Juni 2020, lalu dimainkan di program drum playthrough dan guitar playthrough, track tersebut makin menegakkan pondasi death metal yang telah dibangun Viscral sejak 2007. Dalam album kedua ini, Viscral meracik musik yang jauh lebih cermat dibanding album debutnya. Dari segi produksi sound, banyak terdapat perubahan. Terutamanya karena penambahan senar sehingga register nadanya jadi lebih berat.

Aransemen yang lebih kompleks dengan sentuhan riff gitar modern dan old- skool jadi senjata utama di album ini. Grooves yang membuat kepala dan badan tak kuasa menahan gempuran untuk meliar jadi dasar yang tebal nan kokoh. Ditambah vokal growling yang khas, album ini layak jadi salah satu yang paling dinantikan penikmat musik ekstrim. Bermuatan 9 lagu termasuk 1 intro sebagai title-track, album ini sering jadi obrolan tongkrongan metalheads tanah air. Termasuk juga mereka yang sempat menyaksikan aksi mereka saat bertandang ke Eropa. Sebagian besarnya selalu menanyakan “kapan albumnya rilis?” Album ini memang begitu ditunggu khalayak brutal death metal.

Faisal Noviandy (gitar) jadi pencipta riff utama di 5 lagu, Liga Radensha (gitar) di 4 lagu lainnya. Tentunya tidak terlepas dari peran Eggi Pradia (vokal), Yogi Praja (drum) dan Jannova (bass) dalam proses kreatifnya. Proses penulisan lagu-lagunya berlangsung sejak tahun 2018. Dari departemen lirik, tak ada perbedaan dari album debut. Masih meneriakkan perih kekejaman, pembantaian, ambisi dan tindakan psikopat yang erat dengan musik brutal death metal. Artwork-nya dikerjakan oleh salah satu artworker terbaik Eropa asal Russia yaitu, Andreas Christanetoff. Rekaman, mixing dan mastering dikerjakan oleh Jafar Sadik di Apache Studio, Bekasi.

"Album ini dikerjakan lebih serius dari sebelumnya, karena proses membuat dan menjalankannya dilaksanakan dengan cermat, kami banyak menyematkan part- part groovy agar bisa dinikmati oleh pecinta musik death metal dimanapun. Namun secara keseluruhan kami tetap menjaga ciri khas musik Viscral"  ujar Eggi.

"Kesempurnaan brutal death metal jaman sekarang ada disini dan layak untuk dijadikan barometer perkembangan death metal Indonesia" tambah Deddy Permadi selaku penggagas Indonesian Death Metal Forum sekaligus vokalis Cadavoracity.